Azril Arrasyid Ilham Hi, I loves to write, trying to help people to understand about business, technology, and online marketing in the most convenient way.

Conversion Rate: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

4 min read

Conversion Rate

Dalam pemasaran digital, kata “conversion rate” sering kali menjadi fokus utama. Ini adalah indikator krusial yang digunakan untuk menilai keberhasilan kampanye pemasaran atau situs webmu dalam mengonversi pengunjung menjadi pelanggan atau melakukan tindakan spesifik yang diinginkan.

Apa Itu Conversion Rate?

Conversion rate merupakan persentase dari pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan setelah berinteraksi dengan website kamu. Perhitungannya sederhana, yakni dengan membagi jumlah konversi dengan total pengunjung, lalu dikalikan 100%.

Konversi terjadi saat pengunjung website melakukan tindakan sesuai keinginanmu, seperti membeli produk, mendaftar newsletter, atau mengunduh ebook. Tindakan ini bervariasi tergantung pada tujuan dari websitemu.

Ketika tingkat konversi tinggi, itu menunjukkan bahwa strategi pemasaran dan desain website kamu efektif. Pengunjung tertarik dengan apa yang kamu tawarkan dan mampu dengan mudah melakukan tindakan yang diinginkan.

Conversion rate adalah metrik yang dapat mengukur keberhasilan upaya penjualan dan pemasaran. Namun, terkadang persentasenya tidak mencapai ekspektasi yang diharapkan.

Mengapa Conversion Rate Dianggap Penting?

Mengukur keberhasilan memberikan indikasi sejauh mana kamu berhasil dalam mencapai tujuan pemasaranmu. Jika tingkat konversi tinggi, itu berarti kampanyemu efektif dalam mendorong tindakan yang diinginkan.

Dengan meningkatkan konversi, kamu dapat menghemat biaya pemasaran karena kamu akan mencapai lebih banyak tujuan dengan jumlah pengunjung yang sama.

Conversion rate yang tinggi berarti lebih banyak pengunjung yang berubah menjadi pelanggan. Ini berarti pendapatanmu dapat meningkat tanpa harus meningkatkan jumlah pengunjung.

Membantu kamu fokus pada kualitas lalu lintas dan pengunjung. Daripada hanya mendapatkan lebih banyak pengunjung, kamu ingin mendapatkan pengunjung yang lebih mungkin melakukan tindakan yang diinginkan.

Jenis-jenis Conversion Rate

Ada beberapa jenis conversion rate yang dapat kamu gunakan dalam berbagai konteks pemasaran. Beberapa jenis utama meliputi:

1. Conversion Rate E-commerce

Ini mengukur berapa banyak pengunjung situs e-commerce yang berakhir dengan melakukan pembelian.

Rumus: (Jumlah Pembelian / Jumlah Pengunjung) x 100%

2. Conversion Rate Email Marketing

Mengukur berapa banyak pelanggan yang merespons tindakan yang diinginkan (misalnya, mengklik tautan atau melakukan pembelian) setelah menerima email pemasaran.

Rumus: (Jumlah Pelanggan yang Melakukan Tindakan / Jumlah Email Dikirim) x 100%

3. Conversion Rate Landing Page

Mengukur berapa banyak pengunjung yang mencapai tujuan tertentu setelah mengunjungi halaman arahan.

Rumus: (Jumlah Pengunjung yang Mencapai Tujuan / Jumlah Pengunjung Landing Page) x 100%

4. Conversion Rate Sosial Media

Mengukur berapa banyak pengikut media sosial yang melakukan tindakan tertentu, seperti mengklik tautan atau berinteraksi dengan posting.

Rumus: (Jumlah Pengikut yang Melakukan Tindakan / Jumlah Pengikut) x 100%

Bagaimana Cara Menghitung Conversion Rate

Menghitung tingkat konversi relatif sederhana. Kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Conversion Rate = (Jumlah konversi/ Jumlah Pengunjung atau Pengguna) x 100%

Contohnya, jika situs web kamu menerima 1.000 pengunjung dan 50 dari mereka melakukan pembelian, maka conversion rate e-commerce kamu adalah:

(50 / 1.000) x 100% = 5%

Ini berarti tingkat konversi situs web kamu adalah 5%.

Cara Meningkatkan Conversion Rate

Meningkatkan tingkat konversi merupakan tujuan utama dalam pemasaran digital. Beberapa strategi yang dapat kamu terapkan untuk meningkatkan tingkat konversi meliputi:

1.Menggunakan CRO Planner

Cara pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan menggunakan CRO planner. CRO planner dapat membantumu untuk menganalisis dan mengembangkan strategi yang dapat meningkatkan rasio konversi bisnismu.

2. Menambahkan Live Chat

Cara berikutnya adalah dengan menambahkan fitur aplikasi live chat pada situsmu. Melalui fitur live chat, kamu dapat meningkatkan layanan pelanggan dan customer journey, serta mengurangi kekhawatiran calon pelanggan terkait produk atau layananmu. Pengunjungmu mungkin tidak melakukan konversi karena memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait produk atau layananmu, namun tidak dapat menemukan jawaban atau bertanya pada siapa pun.

3. Menunjukkan Unique Selling Proposition

Unique selling proposition bisnismu harus dikomunikasikan dengan jelas dalam setiap landing page yang kamu miliki. Namun, sebelum melakukannya, kamu harus memiliki pemahaman yang kuat terlebih dahulu tentang siapa audiens dan buyer persona mu. Selain itu, kamu harus mendiskusikan manfaat produk atau layananmu dibandingkan dengan fitur-fiturnya. Manfaat produk akan membantu calon pelanggan membayangkan kehidupan mereka dengan produkmu.

4. Membuat Konten yang Relevan dan Menarik

Ketika seseorang mengklik situsmu setelah melihat iklan atau membaca meta descriptionmu di Google, ini berarti pengunjung tersebut memiliki ketertarikan dan harapan pada situsmu. Oleh karena itu, kamu harus memenuhi harapan audiens sesuai dengan apa yang telah dijanjikan di dalam meta description atau iklan yang dibuat. Apabila konten yang dibuat tidak memberikan apa yang mereka inginkan, maka mereka tidak akan melakukan konversi di situsmu.

5. Membuat CTA yang Menarik

Salah satu komponen konversi yang tak kalah penting adalah call-to-action (CTA) atau ajakan bertindak. Dalam hal ini, CTA dapat berupa unduhan penawaran, membagikan kiriman di media sosial, atau berlangganan email. Kamu perlu menyertakan CTA di seluruh situs web dan landing page mu serta memastikan bahwa CTA jelas dan mudah diakses.

6. Menghindari Spam Pop-up yang Berlebihan

Ketika berbicara tentang CTA, sangat penting bagimu untuk menghindari konten yang dapat mengganggu di landing page yang dapat mengurangi kemungkinan pengunjung mengambil tindakan yang diinginkan. Kamu dapat menghilangkan tautan, pop-up, atau opsi navigasi yang tidak perlu dan berpotensi mengalihkan perhatian pengunjung.

7. Meningkatkan Kecepatan Halaman Situs Web

Seorang pengunjung mungkin akan meninggalkan situs jika mereka diminta menunggu terlalu lama. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 40% orang meninggalkan situs yang memuat lebih dari 3 detik, terutama di perangkat seluler, di mana penundaan satu detik dalam respon halaman dapat mengurangi konversi sebanyak 7%. Oleh karena itu, kamu harus memastikan kecepatan halamanmu berada di level yang tepat. Jika halamanmu membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk dimuat, maka perlu ditingkatkan kecepatan halaman situsmu.

8. Melakukan A/B Testing

Untuk mengetahui strategi yang tepat untuk situsmu, kamu dapat melakukan pengujian A/B, di mana kamu melakukan eksperimen terhadap jenis judul, warna, salinan, tata letak, dan CTA yang cocok untuk audiens yang ditargetkan.

9. Menyederhanakan Tahapan Perjalanan Pelanggan

Salah satu cara untuk meningkatkan conversion rate adalah dengan menawarkan proses yang sederhana. Ini berarti tidak ada terlalu banyak langkah dalam proses checkout. Selain itu, kamu juga perlu memastikan bahwa tombol pembayaran mudah ditemukan dan diklik.

Dengan demikian, calon pelanggan tidak akan merasa overwhelmed saat melakukan proses konversi menjadi pelanggan dan melakukan pembelian di situs webmu.

10. Pastikan Situsmu Mobile Friendly

Pastikan bahwa situs webmu dapat diakses melalui perangkat seluler. Karena tampilan layar perangkat seluler berbeda dengan tampilan desktop, kamu perlu menyesuaikan situs selulermu agar pengunjung dapat merasakan pengalaman terbaik mereka hingga melakukan konversi.

Optimalkan Performa Bisnis Anda dengan Meningkatkan Conversion Rate

Dari pembahasan di atas, kita telah memahami bahwa conversion rate adalah metrik penting dalam pemasaran digital yang mengukur seberapa efektif suatu kampanye atau situs web dalam mengonversi pengunjung menjadi pelanggan atau melakukan tindakan tertentu yang diinginkan. Jenis-jenis conversion rate mencakup conversion rate e-commerce, email marketing, landing page, dan sosial media. Untuk menghitungnya, kita menggunakan rumus sederhana yang melibatkan jumlah konversi dan jumlah pengunjung.

Dalam rangka meningkatkan conversion rate, perlu diterapkan berbagai strategi seperti penggunaan CRO planner, penambahan live chat, menunjukkan unique selling proposition, membuat konten relevan dan menarik, serta membuat CTA yang menarik. Penting juga untuk menghindari spam pop-up yang berlebihan, meningkatkan kecepatan halaman situs web, melakukan A/B testing, menyederhanakan tahapan perjalanan pelanggan, dan memastikan situs mobile-friendly.

Woowa CRM menawarkan solusi yang dapat sangat mendukung upaya meningkatkan conversion rate dengan integrasi langsung ke web.whatsapp, memungkinkan pelanggan untuk dengan mudah berinteraksi dan melakukan tindakan yang diinginkan. Dengan menggunakan Woowa CRM, kamu dapat lebih efektif dalam mengelola hubungan dengan pelanggan, meningkatkan engagement, dan pada gilirannya, meningkatkan conversion rate kamu secara keseluruhan. Woowa CRM adalah solusi yang tepat bagi bisnis yang ingin mengoptimalkan performa mereka dalam mengubah prospek menjadi pelanggan setia.

Azril Arrasyid Ilham Hi, I loves to write, trying to help people to understand about business, technology, and online marketing in the most convenient way.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *