Dalam Sejarah Black Friday menjadi momen belanja tersibuk di Amerika. Nyaris setiap toko retail menggelar promo atau diskon besar-besaran untuk berbagai produk. Ini dilakukan untuk menarik perhatian kamu sebagai konsumen.
Namun, penawaran ini hanya berlangsung selama satu hari saja. Sehingga, kamu seringkali harus berebutan untuk mendapatkan diskon yang diinginkan. Kehebohan ini bahkan telah menular ke berbagai negara, menarik untuk kamu telusuri lebih lanjut.
Mari kita pelajari sejarah terbentuknya Black Friday dan dampaknya di berbagai negara.
Sejarah Asal Mula Black Friday
Sejarah Black Friday menyiratkan pada satu hari setelah Thanksgiving, atau tepatnya Jumat keempat di bulan November. Pada saat itu, banyak toko menawarkan promo besar-besaran yang berlangsung selama 24 jam.
Promo ini bahkan mampu menimbulkan antrean panjang di beberapa toko yang dipadati oleh para konsumen yang ingin berbelanja. Menyadari antusiasme tinggi dari konsumen ini, beberapa toko bahkan mulai beroperasi sejak tengah malam atau di luar jam operasional normal.
Ada dua teori populer yang mencoba menjelaskan asal usul Black Friday. Teori pertama mengaitkannya dengan kemacetan lalu lintas yang terjadi setelah Thanksgiving, meninggalkan tanda hitam di jalan akibat roda kendaraan.
Sementara teori lain mengaitkannya dengan cara tradisional bisnis mencatat keuntungan, di mana tinta hitam menandakan keuntungan sedangkan tinta merah menunjukkan kerugian. Seiring dengan bisnis-bisnis mulai meraup keuntungan besar menjelang Natal, istilah “Black Friday” menjadi semakin relevan.
Meskipun muncul dua teori tersebut, Black Friday pertama kali dimulai di Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1950-an. Istilah ini digunakan oleh petugas polisi untuk menggambarkan kekacauan lalu lintas yang terjadi pada hari setelah Thanksgiving.
Pada tahun 1960-an, “Jumat Hitam” mulai dikaitkan dengan diskon belanja. Dan sejak saat itu, fenomena ini menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan bahkan ke belahan dunia lainnya, menjadikan Black Friday sebagai simbol pemberian diskon besar.
Tren Black Friday di Berbagai Negara
Meskipun Black Friday erat kaitannya dengan tradisi Amerika Serikat, toko-toko ritel di berbagai negara turut mengadopsinya untuk meningkatkan keuntungan. Contohnya adalah Inggris, Kanada, dan Australia yang telah dipengaruhi oleh budaya ini.
Di Inggris, meskipun tradisi Black Friday dimulai pada tahun 1800-an di Amerika, namun baru dikenal pada tahun 2010 setelah Amazon memperkenalkannya. Antusiasme warga Inggris yang tinggi pada awalnya bahkan membuat situs Amazon crash karena lonjakan traffic yang tak terduga. Inisiatif ini kemudian diikuti oleh toko Asda pada tahun 2013 dengan diskon hingga 70%, menyebabkan kerumunan pembeli yang mengakibatkan beberapa konsumen harus dirawat di rumah sakit akibat patah tulang.
Tradisi Black Friday terus berlanjut di Inggris seiring berjalannya waktu dan memberikan dampak positif pada perekonomian. Pada tahun 2023, Black Friday di Inggris mencetak rekor penjualan sekitar £30 juta lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data dari Statista.
Di Kanada, Black Friday sudah berjalan sejak tahun 2008. Sejumlah toko ritel menawarkan diskon beberapa hari sebelum dan sesudah Jumat keempat November. Bahkan, menurut Survei Belanja Liburan 2019 dari Dewan Ritel Kanada (RCC), Black Friday telah mengalahkan Boxing Day sebagai waktu berbelanja utama bagi warga Kanada.
Sementara di Australia, meskipun tidak merayakan Thanksgiving, namun beberapa ritel juga mengadakan Black Friday. Popularitasnya terus meningkat setiap tahun sejak diperkenalkan oleh Apple pada tahun 2013. Tingginya minat belanja dari konsumen membuat sejumlah ritel menunda penawaran diskon hingga Jumat, bahkan ada yang menawarkan promosi seminggu sebelumnya. Penelitian oleh Finder menunjukkan hampir 6 juta orang Australia berencana untuk berbelanja pada Black Friday tahun 2023.
Di Indonesia, Black Friday belum begitu populer dibandingkan dengan acara-acara seperti doubleday atau payday sale yang diadakan setiap bulannya oleh platform e-commerce. Meskipun sejumlah toko atau bisnis mengadopsinya, namun secara keseluruhan popularitasnya masih kalah. Itulah mengapa beberapa e-commerce lebih memilih menggunakan promosi doubleday dan payday yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Strategi Efektif untuk Menarik Minat Berbelanja di Black Friday
Tren Black Friday telah terbukti menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan penjualan di banyak negara, dan menjadi sebuah kesempatan yang sayang untuk dilewatkan bagi bisnis yang ingin mengoptimalkan keuntungan mereka.
Berikut adalah beberapa strategi yang biasa digunakan oleh toko ritel untuk meningkatkan penjualan pasca Thanksgiving:
- Fokus pada pelayanan pelanggan setia atau VIP, dengan memberikan penawaran khusus yang menarik untuk mempertahankan loyalitas mereka.
- Membangun kesadaran melalui kampanye di media sosial, sehingga kamu dapat menjangkau lebih banyak calon pembeli dan mengingatkan mereka tentang promo yang sedang berlangsung.
- Memastikan bahwa aplikasi mobile dan situs web bisnis mampu menangani lonjakan kunjungan dengan baik, sehingga pengalaman belanja online tetap lancar bagi pelanggan.
- Memperbaiki navigasi situs web untuk memudahkan pengunjung dalam menemukan produk yang mereka cari, sehingga mereka tidak kehilangan minat saat berbelanja.
- Menyederhanakan proses pembayaran agar lebih cepat dan mudah bagi pelanggan, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan saat melakukan transaksi.
- Memiliki rencana yang baik untuk pengiriman dan pengembalian barang, sehingga pelanggan merasa lebih percaya diri dalam melakukan pembelian.
- Meningkatkan strategi penjualan up-selling dan cross-selling, dengan menawarkan produk tambahan yang relevan atau lebih baik kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian.
- Memperpanjang promo hingga Cyber Monday, untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi pelanggan untuk berbelanja dan meningkatkan penjualan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, bisnis dapat memanfaatkan potensi Black Friday dengan lebih efektif untuk meningkatkan penjualan dan meraih keuntungan yang lebih besar.
Memiliki promosi yang lebih lama memungkinkan kamu untuk menjangkau calon pelanggan lebih banyak melalui berbagai saluran dan upaya, sehingga meningkatkan penjualan kamu,” ujar Ana Gonzalez, Direktur Pemasaran di Placeit.
Tips Berbelanja Aman dan Hemat Selama Black Friday
Selain memberikan tips kepada penjual, kami juga ingin membagikan tips kepada kamu sebagai pelanggan agar tetap aman dan bijak saat berbelanja selama Black Friday. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Periksa promo di berbagai platform marketplace atau situs web untuk mendapatkan diskon terbaik yang sesuai dengan kebutuhanmu.
- Bandingkan harga pembelian di toko fisik dengan harga online untuk memastikan kamu mendapatkan penawaran terbaik.
- Selalu baca ulasan produk dari pengguna lainnya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang kualitas dan kecocokan produk tersebut dengan kebutuhanmu.
- Perhatikan harga normal produk di hari-hari biasa sehingga kamu dapat menilai seberapa besar diskon yang ditawarkan saat Black Friday.
- Pastikan untuk membaca ketentuan dan syarat pengembalian atau penukaran barang sehingga kamu memiliki pemahaman yang jelas tentang proses tersebut jika diperlukan.
- Tentukan anggaran yang telah kamu siapkan untuk berbelanja dan usahakan untuk tidak melebihi batas tersebut agar tidak mengganggu keuanganmu.
- Buat daftar belanja produk yang kamu butuhkan dan prioritaskan barang-barang dengan kebutuhan mendesak agar kamu tidak tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Dampak dari Popularitas Black Friday
Black Friday telah memberikan dampak besar pada peningkatan penjualan di berbagai negara. Pada hari Jumat tersebut, aktivitas perdagangan meningkat drastis, terutama sehari sebelum liburan atau akhir pekan.
Sebagai pelopor, Amerika Serikat mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Menurut Adobe Analytics, warga Amerika menghabiskan total $9,8 miliar USD untuk berbelanja pada Black Friday, menunjukkan peningkatan sebesar 7,5% dari tahun sebelumnya.
Peran penting e-commerce seperti Amazon telah membantu Black Friday menjadi fenomena global. Dengan keberadaannya di berbagai negara, Amazon sering kali mengalami lonjakan penjualan yang signifikan. Pada tahun 2022, misalnya, penjualan Amazon di Italia melonjak hingga 165% dibandingkan minggu sebelumnya.
Namun, tak sedikit kritikus yang menganggap fenomena Black Friday membawa dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Acara tersebut sering mendorong konsumsi berlebihan dengan menawarkan diskon besar, yang sering kali menghasilkan produksi barang-barang murah yang tidak tahan lama.
Dampak konsumsi tersebut sangat berdampak pada lingkungan, baik dari segi polusi selama proses produksi maupun emisi karbon dari transportasi barang. Selain itu, produksi dalam skala besar juga seringkali melibatkan penyalahgunaan tenaga kerja, dengan bisnis yang mencoba menekan biaya produksi dengan mengabaikan upah yang layak dan kondisi kerja yang aman.
Contohnya adalah kondisi kerja para pekerja yang terlibat dalam proses pengemasan, pengiriman, dan distribusi produk. Selama Black Friday, mereka sering kali harus bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang, melebihi 12-16 jam setiap harinya di Amazon.
Mulai Maksimalkan Keuntungan Pada Hari Black Friday
Dalam mengenal sejarah Black Friday di berbagai negara, kita melihat bagaimana fenomena ini telah menjadi acara belanja yang signifikan, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia. Meskipun memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan, Black Friday juga menimbulkan beberapa kontroversi terkait konsumsi berlebihan dan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kondisi kerja.
Di tengah kompleksitas fenomena ini, perusahaan-perusahaan modern harus menghadapi tantangan dalam mengelola hubungan dengan pelanggan mereka secara efektif. Woowa CRM hadir sebagai solusi untuk membantu bisnis menghadapi tantangan tersebut dengan menyediakan Aplikasi Customer Relationship Management yang terintegrasi langsung dengan web.whatsapp.
Dengan Woowa CRM, kamu dapat mengoptimalkan komunikasi dengan pelanggan melalui WhatsApp dengan lebih efisien dan efektif. Melalui fitur-fitur unggulannya, seperti manajemen kontak yang canggih, otomatisasi pesan, dan analisis data pelanggan yang mendalam, Woowa CRM membantu kamu untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan meningkatkan retensi pelanggan.
Jadi, jika kamu ingin memaksimalkan potensi penjualanmu dan membangun hubungan yang kuat dengan pelangganmu, Woowa CRM adalah pilihan yang tepat untuk membantu bisnismu meraih kesuksesan dalam era digital ini.