Chaerunnisa Razqya Fakhriya Hi! I'm SEO Content Writer at Woowa CRM. I have experience in SEO writing with business and tech topic.

Cara Menghitung Customer Lifetime Value (CLV): Maksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

4 min read

Cara Menghitung Customer Lifetime Value

Cara Menghitung Customer Lifetime Value merupakan bagian penting dalam memaksimalkan potensi pelanggan yang di mana menjadi pilar utama dalam dunia bisnis. Karena itu, kebanyakan perusahaan berupaya membangun dan menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bisa meraih keuntungan maksimal dari setiap pelanggan, atau yang sering disebut sebagai customer lifetime value (CLV).

Ada beragam strategi yang dapat digunakan oleh bisnis untuk meningkatkan CLV, seperti memberikan diskon, hadiah, atau merancang kampanye iklan yang menarik. Namun, satu pertanyaan yang muncul adalah apakah usaha tersebut benar-benar dapat menghasilkan keuntungan yang sepadan.

Artikel ini akan membahas tentang pentingnya customer lifetime value, manfaatnya, serta langkah-langkah untuk menghitungnya. Yuk, kita simak lebih lanjut di bawah ini.

Apa itu Customer Lifetime Value?

Customer lifetime value (CLV) merupakan jumlah total keuntungan bersih yang kamu peroleh dari semua interaksi dengan pelangganmu. Mulai dari awal pertemuan hingga pembelian ulang, serta durasi rata-rata hubungan mereka dengan bisnismu.

Lebih dari itu, CLV berperan penting dalam menilai tingkat kesetiaan pelanggan. Semakin sering mereka membeli produkmu, semakin tinggi nilai hidup mereka bagi bisnismu. Seiring waktu, biaya yang kamu keluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru pun akan semakin rendah.

Dengan memahami siklus ini, kamu dapat menggunakan CLV untuk mengidentifikasi pelanggan potensial. Dengan demikian, kamu dapat fokus dalam memelihara hubungan dengan mereka demi pertumbuhan bisnismu.

Mengapa Penting Bisnis Memiliki CLV?

Customer lifetime value membantu kamu mengidentifikasi pelanggan yang memiliki nilai tinggi. Informasi ini sangat berguna bagi bisnismu untuk memaksimalkan keuntungan dengan menjual kembali kepada pelanggan yang sudah ada.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Profesor Pemasaran dari Wharton School, David Reibstein, kemungkinan untuk menjual kepada pelanggan yang sudah ada lebih tinggi sebanyak 14 kali lipat dibandingkan dengan menjual kepada pelanggan baru.

Tidak hanya itu, ada beberapa alasan mengapa mengukur CLV menjadi penting bagi perusahaan:

  • Memahami CLV membantu kamu mengetahui seberapa besar kontribusi setiap pelanggan terhadap keuntungan bisnismu. Semakin banyak pelanggan yang memberikan kontribusi besar, semakin tinggi pula keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
  • CLV juga secara tidak langsung memberikan informasi mengenai kualitas produk dan tingkat keterlibatan pelanggan. Jika CLV bisnismu tinggi, hal itu menandakan bahwa bisnismu berhasil memberikan pengalaman positif kepada pelanggan. Sebaliknya, CLV yang rendah bisa mengindikasikan adanya masalah dalam produk atau kurangnya keterlibatan pelanggan.
  • CLV membantu bisnismu meningkatkan laba atas investasi (ROI). Dengan fokus mempertahankan pelanggan yang sudah ada, kamu dapat mengurangi pengeluaran untuk mendapatkan pelanggan baru.

Apa Manfaat Customer Lifetime Value?

Menghitung Customer Lifetime Value memiliki sejumlah manfaat penting bagi perusahaan. Berikut adalah lima manfaat utama dari menghitung CLV:

  • Memudahkan dalam Pengambilan Keputusan CLV memberikan wawasan lengkap mengenai aktivitas pelanggan dan keuntungan yang mereka berikan. Informasi ini sangat berharga untuk kamu dalam mengambil keputusan strategis, seperti menentukan anggaran pemasaran, alokasi SDM, dan merancang strategi retensi pelanggan yang efektif.
  • Mengelompokkan Pelanggan Potensial CLV mempermudah identifikasi pelanggan yang memberikan kontribusi besar terhadap keuntungan perusahaan. Dengan informasi ini, kamu dapat mengelompokkan pelanggan secara lebih efektif dan merancang strategi yang tepat untuk melayani setiap kelompok pelanggan.
  • Meningkatkan Tingkat Loyalitas Dengan wawasan yang diberikan oleh CLV, bisnismu dapat merencanakan program loyalitas yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas program tersebut dalam meningkatkan tingkat loyalitas pelanggan.
  • Menilai Keberhasilan Strategi Pemasaran Pengukuran CLV secara berkala memungkinkan kamu untuk mengevaluasi apakah investasi pemasaranmu berhasil meningkatkan nilai pelanggan. Hal ini juga membantu dalam menentukan strategi up-sell dan cross-sell yang tepat.
  • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Perhitungan CLV mencerminkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan dan produk bisnismu. Pelanggan yang puas cenderung memiliki CLV yang lebih tinggi. Jika nilai CLV bisnismu rendah, ini bisa menjadi sinyal untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan pelanggan.

Bagaimana Cara Menghitung Customer Lifetime Value?

Untuk cara menghitung customer lifetime value adalah dengan mengalikan rata-rata total pengeluaran pelanggan dengan frekuensi pembelian rata-rata pelanggan, kemudian dikalikan dengan jumlah transaksi dalam satu tahun.

Untuk memahami lebih detailnya, kamu dapat melihat rumus dasar untuk menghitung CLV berikut ini:

Customer lifetime value = Rata-rata nilai transaksi x Jumlah transaksi dalam satu tahun x Waktu retensi/pelanggan

Penting untuk dicatat bahwa hasil perhitungan akan lebih akurat jika kamu mempertimbangkan perilaku pembelian pelanggan dan melakukan prediksi terhadap pola pembelian yang mungkin dilakukan oleh pelanggan. Kemampuan untuk melakukan analisis ini sangat bergantung pada kemampuan atau keahlian perusahaan dalam menganalisis data.

Sebagai contoh, kita dapat menghitung customer lifetime value untuk sebuah toko sepatu merk Kanpas. Rata-rata pembelian per pelanggan adalah Rp 300.000, dengan frekuensi pembelian sebanyak 5 kali dalam setahun, dan durasi retensi rata-rata 10 tahun. Maka, perhitungan CLV akan menjadi sebagai berikut: CLV = Rp 300.000 x 5 x 10 CLV = Rp 15.000.000

Dengan demikian, nilai customer lifetime value perusahaan sepatu Kanpas adalah Rp 15 juta. Rumus ini merupakan salah satu yang paling umum digunakan untuk menghitung CLV.

Bagaimana Cara Meningkatkan Customer Lifetime Value?

Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan customer lifetime value:

  • Tingkatkan Pengalaman Pelanggan
    Pelanggan adalah komponen utama dari CLV, oleh karena itu, penting bagi bisnismu untuk selalu memberikan pengalaman terbaik agar meninggalkan kesan positif di ingatan pelanggan. Ada banyak cara untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang menyenangkan, seperti menjaga komunikasi yang baik, mempermudah pelanggan untuk mencapai bisnismu, atau memberikan hadiah.
  • Tawarkan Program Loyalitas
    Salah satu cara lain untuk meningkatkan customer lifetime value adalah dengan menawarkan program loyalitas melalui keanggotaan. Melalui program ini, kamu dapat memberikan berbagai macam keuntungan kepada pelanggan, seperti diskon atau manfaat lainnya. Semakin menarik keuntungan yang ditawarkan melalui program loyalitas, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk melakukan pembelian kembali.
  • Manfaatkan Omnichannel Marketing
    Di era digital saat ini, terdapat banyak media yang dapat digunakan untuk menjual produk. Salah satunya adalah media sosial yang sudah banyak dimanfaatkan oleh bisnis untuk memasarkan produk. Oleh karena itu, tidak perlu ragu untuk memasarkan produk kamu di berbagai platform online maupun offline. Terlebih lagi, saat ini terdapat aplikasi omnichannel yang dapat menghubungkan berbagai saluran pemasaran dalam satu dasbor.
  • Gunakan Teknik Up Selling dan Cross Selling
    Untuk mendorong pelanggan agar mengeluarkan lebih banyak uang, kamu dapat menerapkan teknik up selling dan cross selling. Up selling melibatkan penawaran produk serupa yang dibeli pelanggan dengan versi yang lebih mahal, sedangkan cross selling melibatkan penjualan produk tambahan yang melengkapi produk yang dibeli oleh pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang membeli dari bisnismu, semakin tinggi pula customer lifetime value mereka.

Optimalkan Masa Customer Lifetime Value untuk Dapatkan Lebih Banyak Keuntungan

Dari pembahasan di atas tentang cara menghitung Customer Lifetime Value (CLV) dalam bisnis, dapat disimpulkan bahwa CLV adalah salah satu metrik penting yang membantu bisnis dalam memahami nilai sebenarnya dari setiap pelanggan dan meningkatkan keuntungan jangka panjang mereka. Untuk meningkatkan CLV, bisnis perlu fokus pada peningkatan pengalaman pelanggan, menawarkan program loyalitas yang menarik, memanfaatkan berbagai saluran pemasaran, serta menerapkan teknik up selling dan cross selling untuk mendorong pembelian ulang.

Dalam konteks ini, Woowa CRM hadir sebagai solusi yang ideal untuk membantu bisnis dalam meningkatkan CLV mereka. Dengan integrasi langsung dengan web.whatsapp, Woowa CRM memungkinkan kamu untuk mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan fitur-fitur yang canggih dan kemampuan untuk mengeluarkan kekuatan super dalam menangani pelanggan, Woowa CRM memberikan solusi yang efektif untuk mengelola hubungan pelanggan dengan lebih baik dan meningkatkan nilai CLV bisnismu. Jadi, jangan ragu untuk mencoba Woowa CRM dan mengoptimalkan potensi bisnismu dalam mengelola pelanggan dengan lebih efisien dan efektif.

Chaerunnisa Razqya Fakhriya Hi! I'm SEO Content Writer at Woowa CRM. I have experience in SEO writing with business and tech topic.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *