Bagi yang masih baru dalam dunia bisnis, istilah KPI marketing mungkin terdengar asing. Namun, penting untuk dipahami bahwa mengukur KPI marketing adalah langkah krusial dalam strategi pemasaran.
Setiap tenaga pemasaran perlu memahami proses ini untuk memastikan pelacakan yang akurat terhadap usaha pemasaran mereka dan mengevaluasi hasil kampanye dengan tepat.
Maka dari itu, kamu perlu memahami apa itu KPI (Key Performance Indicator), mengapa KPI marketing memiliki peranan penting, serta contoh KPI digital marketing yang sebaiknya kamu lacak. Ini sangat penting untuk memahami dan menganalisis hasil kampanye pemasaran dengan efektif.
Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai KPI marketing dalam artikel ini.
Apa Itu KPI Marketing?
KPI (Key Performance Indicator) marketing adalah parameter vital yang digunakan untuk menilai efektivitas strategi pemasaran suatu perusahaan atau organisasi. Dengan menggunakan KPI marketing, kamu dapat mengukur kinerja pemasaran secara lebih terperinci dan mendapatkan pedoman yang jelas untuk menilai pencapaian tujuan pemasaran.
Menurut laporan dari Forbes.com, melacak KPI dari waktu ke waktu memberikan informasi berharga yang dapat membantu kamu memperbaiki langkah-langkah menuju kesuksesan. Ini tidak hanya membantu dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang audiensmu, tetapi juga membantu dalam menciptakan pengalaman digital yang mendorong mereka untuk mengambil tindakan.
Sementara itu, pemantauan rutin terhadap KPI marketing membantu menyempurnakan jalur menuju kesuksesan, meningkatkan pemahaman tentang audiens, dan memperkuat pengalaman digital yang merangsang mereka untuk melakukan transaksi.
Contoh KPI Marketing yang Diukur dalam Bisnis
Berikut adalah beberapa contoh KPI marketing yang umumnya diukur oleh bisnis:
1. Sales Revenue
Pendapatan penjualan merupakan faktor kunci bagi tim pemasaran. Semakin tinggi penjualan, semakin besar keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Sales revenue menjadi tolok ukur efektivitas program pemasaran yang telah dilaksanakan dan memungkinkan perusahaan untuk melacak kemajuan bisnis dalam menghasilkan pendapatan. Selain itu, hasil pengukuran dapat mencerminkan kinerja secara keseluruhan, termasuk performa tim dan individu.
2. Customer Lifetime Value (CLV)
Customer lifetime value adalah salah satu KPI marketing yang penting karena memungkinkan kamu untuk mengontrol berapa banyak yang ingin kamu keluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru (CPA). Metode perhitungannya melibatkan pengurangan biaya per akuisisi (CPA) dari pendapatan rata-rata per akuisisi, yang mengacu pada total pendapatan yang diperoleh dari satu pelanggan baru. CLV bermanfaat dalam membandingkan efektivitas kampanye dan saluran pemasaran yang berbeda serta menentukan alokasi anggaran pemasaran di masa depan.
3. ROI (Return on Investment)
ROI adalah metrik yang digunakan untuk mengevaluasi pendapatan yang dihasilkan dari kampanye pemasaran dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Ini merupakan salah satu KPI marketing yang paling penting untuk diukur.
4. Sales Volume
Sales volume adalah metrik untuk mengukur jumlah produk atau barang yang terjual. Data dari sales volume ini memberikan gambaran yang jelas tentang performa penjualan berdasarkan jumlah item yang terjual.
5. Sales Target & Growth
Sales target and growth merupakan KPI marketing tingkat tinggi yang mencerminkan kesuksesan strategi bisnis secara keseluruhan. Menetapkan target penjualan yang ambisius dan memantau pertumbuhannya secara detail adalah langkah penting, karena tujuan akhir dari kegiatan pemasaran adalah meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis.
Dengan kehadiran dashboard pemasaran yang modern, kamu dapat mengintegrasikan data pemasaran dan penjualan dalam satu platform yang dapat diakses secara fleksibel. Pusat pengumpulan data ini meningkatkan efektivitas pemasaran secara menyeluruh.
6. Marketing Qualified Leads (MQL)
MQL adalah prospek yang telah dinilai oleh tim pemasaran dan dimasukkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Tim penjualan kemudian mengambil alih prospek-prospek ini untuk dihubungi lebih lanjut. MQL menjadi indikator kinerja tim pemasaran dalam menghasilkan prospek berkualitas.
7. Sales Qualified Leads (SQL)
SQL merupakan prospek yang telah dinilai oleh tim pemasaran dan dianggap sebagai peluang penjualan yang potensial. KPI marketing SQL membantu dalam menilai konversi prospek menjadi pelanggan dan memberikan gambaran tentang performa tim pemasaran. Data dari SQL dapat membantu tim penjualan dalam mengejar potensi penjualan yang optimal.
8. Customer Retention
Customer retention adalah metrik KPI yang menilai kemampuan sebuah bisnis dalam mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Keberadaan pelanggan yang setia merupakan harapan setiap bisnis. Menarik pelanggan baru tidaklah mudah dan seringkali memerlukan investasi besar. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk berupaya mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dengan memantau KPI marketing ini, kamu dapat menilai seberapa efektif promosi pemasaran dalam mempertahankan pelanggan lama.
9. Organic Visibility
Organic visibility merupakan KPI digital marketing yang umum digunakan dalam SEO untuk mengevaluasi performa peringkat organik sebuah bisnis dengan cepat. Metrik ini secara kasar berkorelasi dengan rata-rata CTR yang diharapkan untuk semua kata kunci yang dilacak pada saat ini.
10. Organic Sessions
Organic sessions mengacu pada jumlah sesi yang dihasilkan dari pengguna yang menemukan situs webmu melalui pencarian organik. Mereka menemukan situs webmu setelah mengklik tautan pada laman hasil pencarian. Namun, perlu diingat bahwa metrik ini tidak termasuk klik pada iklan berbayar seperti Google Ads.
11. Website Traffic
KPI marketing berikutnya adalah lalu lintas atau trafik website. Setiap bisnis memiliki situs web resmi yang berisi informasi detail tentang produk yang ditawarkan. Tujuannya adalah memudahkan pelanggan dalam mendapatkan informasi terkait bisnismu. Oleh karena itu, mengoptimalkan website dengan SEO adalah salah satu strategi digital marketing yang efektif. Semakin banyak pelanggan yang mencari informasi di websitemu, semakin besar peluangmu untuk melakukan penjualan. Keberhasilan program kampanye dapat dinilai dari tingkat trafik website.
12. Branded vs. Non-Branded Traffic
Branded traffic adalah lalu lintas situs web yang berasal dari pengunjung yang mencari kata kunci yang berhubungan dengan merek perusahaan atau nama kamu. Sedangkan non-branded traffic adalah lalu lintas yang dihasilkan oleh orang yang mencari kata kunci terkait produk atau layananmu tanpa mengenali merekmu. Peringkat dalam SERP juga memengaruhi kedua jenis trafik ini.
13. Keyword Rankings
Keyword rankings adalah KPI SEO yang menilai posisi halaman webmu dalam hasil pencarian untuk kata kunci tertentu. Satu halaman web bisa mendapatkan peringkat untuk beberapa kata kunci dan frasa pencarian yang relevan.
14. Backlinks
Backlinks merupakan salah satu faktor KPI utama Google. Ini adalah tautan dari halaman di situs web lain ke situs webmu. Google menggunakan backlink untuk mengindeks halamanmu dan memberikan peringkat pada kontenmu.
15. Bounce Rate
KPI bounce rate mengindikasikan persentase pengunjung yang meninggalkan situs dari halaman masuk tanpa menjelajahi halaman lainnya. Dengan memperhatikan metrik ini dan menghitung durasi rata-rata pengunjung di situsmu (durasi sesi rata-rata), kamu dapat memahami kebutuhan prospekmu dan apakah konten yang kamu sediakan sesuai dengan ekspektasi. Hal ini dapat membantu meningkatkan “kualitas” trafik situs webmu.
16. Cost Per Acquisition (CPA)
CPA adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Biaya ini mencakup biaya penelitian, produksi, dan pemasaran. Mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk memperoleh pelanggan baru dapat membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
17. Cost Per Click (CPC)
CPC adalah biaya yang harus kamu bayarkan untuk setiap klik pada iklan yang kamu tayangkan. Dengan menetapkan tawaran biaya per klik maksimum, kamu dapat mengelola anggaran pemasaranmu dengan lebih efektif. Memahami metrik ini penting saat kamu menjalankan kampanye pemasaran online.
18. Website-Traffic-to-Lead-Ratio
KPI marketing ini menyoroti hubungan antara jumlah total pengunjung situs web yang berubah menjadi prospek nyata. Ini sangat bermanfaat ketika kamu ingin mengevaluasi kualitas trafik situs webmu, terutama jika situs web tersebut merupakan aset utama dalam bisnismu. Untuk menghitung rasio trafik situs web ke prospek, bagi jumlah total pengunjung dengan jumlah prospek yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu.
19. Cost Per Lead (CPL)
CPL adalah biaya yang kamu keluarkan untuk mendapatkan satu prospek. Metrik KPI ini penting terutama dalam pemasaran online, seperti Google Ads atau iklan media sosial. CPL membantu dalam mengevaluasi efektivitas biaya dari kampanye pemasaran onlinemu.
20. Click Through Rate (CTR)
CTR adalah metrik KPI yang mengukur aktivitas pemasaran online di platform seperti Google AdWords, Facebook ads, atau hasil pencarian Google. CTR menunjukkan rasio klik terhadap total tampilan iklan atau konten bisnismu di halaman Google. Mengetahui rata-rata CTR untuk bisnismu dapat membantu dalam menilai performa pemasaranmu.
21. Average Time to Conversion
Average Time to Conversion menunjukkan rentang waktu antara kontak pertama dengan pengunjung dan pelaksanaan tindakan target (konversi). Metrik ini sangat berharga terutama dalam bisnis B2B, namun juga penting dalam B2C. Ini membantu dalam memahami lamanya proses konversi, terutama dalam siklus penjualan.
22. Goal Conversion Rates
Goal Conversion Rates adalah persentase konversi dari jumlah pengunjung yang mengunjungi situs webmu. Konversi dapat berupa berbagai tindakan tergantung pada tujuan bisnismu. Membuat bagian yang berbeda pada situs web untuk berbagai jenis konversi membantu dalam melacak pencapaian tujuan dan menilai efektivitas strategi pemasaranmu.
23. Impressions
Impressions adalah KPI media sosial yang menunjukkan seberapa sering postinganmu muncul di feed atau linimasa pengguna. Namun, ini tidak menjamin bahwa pengguna tersebut benar-benar melihat atau membaca postinganmu dengan seksama.
24. Jumlah Pengikut
Metrik ini adalah KPI digital marketing media sosial yang mencakup persentase total pengikutmu, serta perubahan jumlah pengikut dalam periode waktu tertentu.
25. Engagement Rate
Engagement Rate adalah metrik KPI untuk menilai seberapa aktif prospek atau pelanggan dalam berinteraksi dengan konten yang kamu bagikan di media sosial. Interaksi ini termasuk komentar, like, share, dan jumlah klik.
26. Reach
Reach adalah metrik yang menunjukkan berapa banyak orang yang telah melihat postinganmu sejak diposting. Tingkat jangkauan bisa berubah tergantung pada waktu posting dan kualitas konten.
27. Potential Reach
Potential reach adalah KPI digital marketing yang mengukur jumlah orang yang potensial melihat postinganmu selama periode pelaporan. Misalnya, jika salah satu pengikutmu membagikan postinganmu, sebagian dari pengikutnya juga dapat melihatnya.
28. Likes
Metrik ini mencatat jumlah likes yang diterima dari postinganmu di media sosial. Jumlah likes ini membantu menilai seberapa populer kontenmu di antara audiens.
29. Comments
Comments adalah metrik yang menghitung jumlah komentar yang diterima pada postinganmu. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua komentar memiliki sentimen positif.
30. Average Engagement
Rate Metrik ini menghitung rata-rata semua interaksi yang diterima pada postinganmu, seperti likes, comments, save, dan favorit, dibagi dengan total pengikut di saluran sosialmu. Hal ini memberikan gambaran tentang seberapa menarik kontenmu secara keseluruhan.
Bagaimana Cara Mengukur KPI Marketing?
Penting untuk kamu mengukur KPI pemasaran secara konsisten dan menggunakan hasilnya sebagai panduan untuk mengoptimalkan strategi pemasaranmu. Selain itu, fleksibilitas dan penyesuaian juga harus diberikan ruang untuk mengikuti tren pasar dan perubahan kebutuhan pelanggan.
Untuk mengukur Key Performance Indicators (KPI) pemasaranmu, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Susun Tugas Utama Individu
Mulailah dengan memahami tugas inti dan uraian pekerjaan individu bagi setiap karyawanmu. Pastikan tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan mereka. Tuliskan dengan jelas tugas yang perlu dikerjakan serta ekspektasi yang kamu harapkan. Jangan lupa untuk melakukan review dan negosiasi dengan supervisor jika ada perubahan fungsi. - Rancang Tugas Ad Hoc/Project
Buatlah grand design untuk mencapai target utama bisnismu. Rancang tugas-tugas khusus atau proyek spesial yang bersifat strategis dan penting, di luar uraian pekerjaan harian. Pastikan fokusnya terarah pada tujuan yang ingin dicapai. - Rancang Sasaran Kinerja (SK)
Periksa kembali sasaran kinerja yang ingin kamu capai. Jika belum ada, ikuti langkah-langkah berikut untuk membuatnya: review hasil tahap sebelumnya, gabungkan hasil-hasil tersebut, dan kembangkan Sasaran Kinerja (SK) dengan menghasilkan 5-8 sasaran kinerja untuk setiap individu. - Tentukan KPI Marketing dan Bobotnya
Setelahnya, tentukan KPI Marketing yang perlu diukur. Pastikan setiap sasaran kinerja memiliki 1 atau 2 KPI, dengan mengembangkan 5-10 KPI untuk seluruh sasaran kinerja. Saat menentukan bobot setiap KPI, perhatikan prioritasnya, tingkat kesulitan pencapaiannya, dan tingkat kredibilitas data pencapaian target. - Tentukan Target KPI Marketing
Gunakan metode SMART untuk menetapkan target: pastikan target spesifik, terukur, dapat tercapai, relevan, dan memiliki batasan waktu. Dasar penetapan target melibatkan baseline data, data benchmark industri sejenis, dan target dari stakeholders. - Kumpulkan data yang relevan
Mengumpulkan data yang relevan terkait setiap KPI dari berbagai sumber, seperti analitik situs web, platform media sosial, sistem manajemen pelanggan (CRM), atau survei pelanggan. - Analisis Data dan Evaluasi
Lakukan analisis data untuk mengukur KPI pemasaranmu, bandingkan hasil dengan target yang telah ditetapkan, identifikasi tren atau pola yang signifikan, dan evaluasi keberhasilanmu dalam mencapai tujuan pemasaran. - Tindakan Perbaikan
Jika KPI tidak mencapai target, identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan tentukan tindakan perbaikan yang diperlukan, seperti memperbaiki halaman arahan atau melakukan perubahan pada strategi pemasaran. - Lakukan Pelaporan dan Pemantauan Berkala
Buat laporan berkala tentang KPI pemasaranmu, sertakan data dan analisis untuk setiap KPI, dan lakukan pelaporan mingguan, bulanan, atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Pantau terus perkembangan KPI dan lakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Yuk Optimalkan Performa Bisnis Anda dengan KPI Marketing
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa KPI Marketing adalah kunci untuk mengetahui kesuksesan bisnis. Dengan mengukur KPI secara konsisten dan memanfaatkannya sebagai panduan, bisnis dapat memperbaiki strategi pemasaran mereka dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Contoh KPI Marketing meliputi berbagai metrik, mulai dari impressions, engagement rate, hingga cost per acquisition (CPA), yang semuanya memberikan wawasan penting tentang performa pemasaran suatu bisnis.
Untuk membantu bisnis dalam mengelola dan meningkatkan KPI Marketing mereka, ada solusi yang inovatif dan efektif, yaitu Woowa CRM. Woowa CRM adalah Aplikasi Customer Relationship Management dalam bentuk extension Browser Chrome yang terintegrasi langsung dengan web.whatsapp Anda. Dengan Woowa CRM, kamu dapat mengeluarkan kekuatan super dalam menangani pelanggan secara efisien dan efektif, yang belum tersedia di web.whatsapp official aslinya. Dengan fitur-fitur canggih seperti pelacakan prospek, manajemen pesan, dan analisis data, Woowa CRM membantu bisnis meningkatkan interaksi dengan pelanggan, memperbaiki layanan, dan akhirnya meningkatkan kesuksesan bisnis mereka. Jadi, jika kamu ingin mengoptimalkan KPI Marketing dan mengambil bisnismu ke level berikutnya, Woowa CRM adalah solusi yang tepat untukmu.